Kamis, 30 Maret 2017

Ketua Bawaslu Mati Matian DI Bela

BeritaMustikaPoker - Topik rapat Komisi II DPR dengan Panitia Seleksi (Pansel) calon anggota KPU-Bawaslu banyak terfokus pada Ketua Bawaslu Muhammad yang tidak lolos seleksi. Di Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) hari ini, hampir semua anggota Komisi II mencecar tim pansel.

RDPU di Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (30/3/2017), digelar sebagai persiapan fit and proper test bagi calon anggota KPU-Bawaslu. Salah satu pembahasan yang mencolok adalah soal Ketua Bawaslu Muhammad yang mendaftar sebagai calon komisioner KPU namun Pansel tidak meloloskannya.

POKER ONLINE


"Mengapa semua Bawaslu tidak terpilih, ini seperti menghakimi padahal selama bermitra di Komisi II, Bawaslu pekerjaannya baik. Di tahap mana Prof Muhammad tidak lolos?" ujar Anggota Komisi II dari Fraksi PAN Yandri Susanto saat RDPU.

Hal senada juga disampaikan oleh Anggota Komisi II Arteria Dahlan yang dalam RDPU, terlihat banyak memberikan kritik kepada tim pansel. Bahkan politikus PDIP ini meminta agar pansel membuka hasil seleksi terhadap Muhammad, termasuk skor yang didapatnya.

"Kita sudah sepakat tidak ada rapat tertutup walaupun menyebut nama. Tolong dijelaskan yang namanya Muhammad nilainya berapa. Saya hanya mau katakan timsel gagal, hasilnya kita tolak, hanya karena budi baik Mendagri, DPR mengalah. Jangan coba mendesak DPR untuk memilih 7 dan 5 orang. Ini karena kapoksi sudah rapat dengan Mendagri saja," bebernya.

"Perlu ada compare yang lulus atau tidak lulus. Rangking Muhammad berapa, dibandingkan dengan skor yang lolos," timpal salah seorang anggota DPR lainnya.

Namun pimpinan rapat, Fandi Utomo, tidak setuju dengan permintaan koleganya itu. Soal dibukanya data terhadap calon-calon, dia memang sepakat. Hanya saja menurutnya itu boleh dilakukan pada rapat tertutup.

"Karena ini menyangkut nama orang, kita buat ini sesi tertutup. Mungkin perlu membuka data psikologinya, rangking. (Kalau terbuka) tidak boleh. Data kesehatan dan psikologi orang tidak boleh, dokter saja tidak boleh. Ini ada konsekuensi hukumnya," kata Fandi.

Kemudian anggota Komisi II Zulkifli Anwar menyebut adanya isu yang beredar mengenai alasan mengapa semua anggota Banwaslu yang mendaftar lagi tidak masuk, sementara seluruh anggota KPU yang ikut seleksi lolos semua. Dia menuding pansel tidak meloloskan 5 anggota Bawaslu yang mendaftar karena Bawaslu tidak ikut menggugat Komisi II seperti yang dilakukan KPU.

"Isunya harus diluruskan, pansel apa ada kepentingan di sini. Entah pansel ada yang menyutradarai seluruhnya. KPU lalu 7, yang mendaftar 5, lolos semua. Isunya karena yang 5 berani melawan Komisi II, bahwa Bawaslu tidak mengikuti judical review. Mereka diluluskan karena mereka berani melawan Komisi II," tutur Zulkifli.

Lima komisioner Bawaslu yang ikut seleksi adalah Muhammad, Nelson Simanjuntak, Daniel Zuchron, Nasrullah, dan Endang Wihdatiningtyas. Tiga pertama mendaftar sebagai anggota KPU, sementara Nasrullah dan Endang kembali mendaftar sebagai komisioner Bawaslu.

Wakil Ketua Pansel KPU-Bawaslu, Ramlam Surbakri membantah isu yang disebutkan oleh Zulkifli. Dia juga menyatakan tim pansel dalam melakukan seleksi sudah sangat obyektif dan menilai semua calon berdasarkan kompetensi yang dimiliki sesuai kriteria pada undang-undang. 

"Untuk yang ditanyakan Pak Zul itu gosip saja, tidak ada seperti itu. Bagi saya pribadi tidak masalah sedikitpun, Muhammad mahasiswa saya, saya kenal banyak. Kami tidak bisa membuka data yang kami miliki. Data yang kami terima dari instansi lain juga ditegaskan hanya untuk kepentingan kami," ucap Ramlan menjawab pertanyaan anggota Komisi II.

Arteria lalu langsung menimpali pernyataan Ramlan. "Ini sudah ada permintaan dari yang bersangkutan, Muhammad bersedia untuk datanya dibuka semua," tukasnya.

Permintaan Arteria itu tidak ditangappi Pansel. Dia hanya memastikan tidak ada pilih kasih antara seleksi terhadap anggota KPU dan Bawaslu pada proses seleksi yang telah dilakukan.

"Anggota Bawaslu, dulu saya ketua timselnya. Itu kami juga yang memilih. Intinya ketika kami menyerahkan tugas ini, sudah sepenuhnya berdasarkan UU," sebut Ramlan.

Dalam koreksi jawaban essay pelamar calon komisioner KPU-Bawaslu, pansel mempertanyakan sejumlah elemen, khususnya akademisi. Hal tersebut juga disoal anggota Komisi II.

"Mengapa meminta dari luar? Ini check and counter check, memang yang menilai para akademisi tetapi berdasarkan kisi-kisi jawaban yang kita siapkan. Mengapa 3 orang menilai untuk 1 jawaban? Itu untuk menjamin obyektivitas," Ramlan menerangkan.

Hal senada juga disampaikan oleh anggota Pansel, Betti Alisjahbana yang hadir dalam rapat. Dia mengatakan, tim pansel tidak akan melakukan tindakan yang bisa meruntuhkan integritas mereka. Anggota pansel memang mayoritas datang dari kelompok akademisi.

"Ada 500 lebih pelamar, tidak mungkin kami memeriksa semua essay, kalau multiple choise kami yang periksa. Kami punya reputasi, kami tahu konsekuensi nya panjang, tidak mungkin kami mengorbankan hanya karena hal-hal seperti ini," tegas Betti.

Selain soal Muhammad, anggota Komisi II juga menyoroti soal ketua Pansel Saldi Isra. Henry Yosodiningrat dari Fraksi PDIP mempertanyakan status Saldi sebagai Komisaris salah satu BUMN dan tindakannya yang menjadi saksi ahli pada sidang Mahkamah Konstitusi. Saldi sendiri dalam RDPU ini tidak hadir karena tengah berada di luar negeri.

"Apakah ini sepengetahuan timsel? Karena secara etika ini tidak boleh. Sebagai orang yang dapat gaji karena komisionaris di BUMN dan juga ahli di MK," tanya Henry.

Pertanyaan tersebut dijawab oleh anggota pansel, Profesor Harjono. Selain menjawab soal itu, dia juga menyatakan pendapat pribadinya atas cecaran yang dilakukan Komisi II DPR terhadap pansel.

"Kalau saudara Saldi menjadi saksi ahli, saya tidak pernah tahu, di mana dan soal apa. Soal dia komisaris BUMN, saya tidak bisa menjawab itu. Berat untuk saya pribadi kalau dikatakan pembohong. Ini untuk pekerjaan, saya juga diberi kepercayaan kepada mereka yang menjadi doktor. Jadi memberi penilaian kepada mereka (calon komisioner KPU-Bawaslu) tidak sulit," tukas Harjono.

Dia juga membantah adanya pesanan dalam proses seleksi. Penilaian masing-masing anggota tim menurut Harjono dilakukan secara obyektif dan total hasil skor merupakan gabungan dari penilaian tiap-tiap anggota.

"Saya tidak pernah merasa dipesankan siapapun, dan saya tidak pernah melakukan pesanan-pesana kepada yang lain. Cara nilainya otonom. Kalau ada nilai besar itu adalah kumpulan semuanya, bukan ketua yang menilai, atau bukan saya yang menilai. Kalau dikatakan itu kebohongan itu saya tersinggung. Ini persoalan personal," ungkapnya.

Anggota Komisi II DPR juga menggarisbawahi apakah pansel mengerti bahwa seorang komisioner KPU-Bawaslu mengerti soal sistem kepartaian secara menyeluruh. Pansel memastikan calon anggota KPU-Bawaslu tidak anti-partai meski mereka adalah non-partisipan partai.


MustikaPoker situs agen poker online Indonesia terbaik & terpercaya. Kami menyediakan berbagai permainan kartu remi & domino seperti Texas PokerDomino, Bandar Ceme, Capsa Susun, Bandar Ceme Keliling, Bandar BlackJack & Live Poker. Melalui sistem program terbaru, kami memberikan jaminan permainan seru tanpa robot, jaminan permainan cepat tanpa macet & jaminan keamanan data member. MustikaPoker siap memberikan pelayanan terbaik transaksi deposit & withdraw cepat & aman melalui staff cs livechat ramah & professional 24 jam penuh. MustikaPoker juga mudah dimainkan dimana saja melalui aplikasi smartphone yang tersedia, hanya dengan min deposit IDR 20,000 & min withdraw IDR 20,000 anda sudah bisa menjadi pemenang kami berikutnya. Daftar sekarang juga & dapatkan promo  menarik hanya di MustikaPoker.

0 komentar:

Posting Komentar