Peristiwa terjadi di lampu merah Buaran, Jl I Gusti Ngurah Rai, Minggu (9/4) sekitar pukul 19.00 WIB. Sebelumnya pelaku naik di depan kantor Perumnas III.
Sesaat setelah naik ke atas Angkot, pelaku langsung menodongkan sebilah pisau ke penumpang. Pelaku memaksa penumpang, Isnawati juga Risma untuk menyerahkan barang-barang berharga.
"Dia minta HP saya, saya kasih tapi dia minta barang-barang saya semua. Saya bilang ke dia kalo HP saya harganya mahal," ujar Isnawati kepada wartawan di lokasi, Minggu (9/4/2017) malam.
Mendengar jawaban Isnawati, pelaku naik pitam dan menyuruhnya untuk diam. "Udah lo jangan banyak omong, kata dia gitu. 'Terus saya sahutin, saya bilang lu mau ambil barang gua semua ya udah bunuh gua sekalian, bunuh aja, bunuh gua'," terangnya.
Tidak lama setelah itu, Isnawati kemudian berteriak meminta tolong. Pelaku tampak panik, hingga akhirnya Isnawati berhasil meloloskan diri dan turun dari Angkot.
Sopir Angkot yang mendengar teriakan itu kemudian menghentikan mobilnya. Warga pun berdatangan ke lokasi untuk mengamankan pelaku.
Saat panik, Hermawan lalu bergeser ke belakang dan menarik Risma yang tengah memangku putranya yang masih balita, Dafa Ibnu Hafiz. Dafa saat itu sedang tertidur.
Beruntung, Aiptu Sunaryanto melintas di lokasi. Anggota Satlantas Jakarta Timur yang hendak berangkat dinas itu terpanggil untuk melakukan pengecekan. Kejadian ini membuat arus lalu lintas di depan Bioskop Buaran macet.
Sunaryanto kemudian mendekati pelaku. Ia melihat pelaku sedang menyandera sambil menodongkan sebilah pisau di leher Risma. Sementara Risma hanya terdiam dengan muka pucat sembari terus memeluk putranya Dafa yang tertidur lelap.
Sunaryanto kemudian mencoba menenangkan pelaku agar tidak melukai korban. Namun perintah Sunaryanto dibalas cacian oleh pelaku.
"Polisi t** lo," maki Hermawan.
Sesekali pelaku menolehkan wajahnya ke kiri dan kanan Angkot yang sudah dikerubungi warga. Sambil terus menodongkan pisaunya ke Risma, pelaku berteriak dan menyuruh sopir untuk segera pergi.
"Cepat woi!" teriak Hernawan.
"Berisik!" kata Hermawan ketika mendengar bunyi klakson yang bersahut-sahutan.
Hermawan lalu menekankan pisau ke leher Risma. Dengan wajah pucat, Risma hanya pasrah saat itu.
"Woi jangan....jangan...jangan!" cegah warga saat melihat pelaku hendak menusuk leher Risma.
Suharyanto kemudian melakukan negosiasi dengan pelaku. Negosiasi berlangsung cukup lama.
Sunaryanto saat itu tidak mau gegabah mengambil tindakan terhadap pelaku. Sampai akhirnya berselang setengah jam kemudian, Sunaryanto menarik pistolnya dan menembakkannya ke arah pelaku ketika pelaku sedang lengah.
Beruntung tembakan Sunaryanto tepat mengenai sasaran. Pelaku tertembak di lengan kanannya dan langsung diamankan di Polsubsektor Klender. Sementara Risma dan putranya selamat dari maut. Risma dilaporkan mengalami luka di lehernya.
AGEN POKER | POKER ONLINE | AGEN DOMINO | DOMINO ONLINE | AGEN POKER TERPERCAYA | AGEN POKER ONLINE | MUSTIKAPOKER.INFO
MustikaPoker situs agen poker online Indonesia terbaik & terpercaya. Kami menyediakan berbagai permainan kartu remi & domino seperti Texas Poker, Domino, Bandar Ceme, Capsa Susun, Bandar Ceme Keliling, Bandar BlackJack & Live Poker. Melalui sistem program terbaru, kami memberikan jaminan permainan seru tanpa robot, jaminan permainan cepat tanpa macet & jaminan keamanan data member. MustikaPoker siap memberikan pelayanan terbaik transaksi deposit & withdraw cepat & aman melalui staff cs livechat ramah & professional 24 jam penuh. MustikaPoker juga mudah dimainkan dimana saja melalui aplikasi smartphone yang tersedia, hanya dengan min deposit IDR 20,000 & min withdraw IDR 20,000 anda sudah bisa menjadi pemenang kami berikutnya. Daftar sekarang juga & dapatkan promo menarik hanya di MustikaPoker.
0 komentar:
Posting Komentar